Pada akhir Mei 2025, harga Bitcoin (BTC) telah melampaui $110,000, mencetak titik tertinggi historis baru, dengan rentang fluktuasi intrahari antara $107,083 dan $109,057. Kenaikan ini terutama dipicu oleh berbagai faktor, termasuk inflow modal institusional, kebijakan yang menguntungkan, efek halving, dan ketidakpastian lingkungan makroekonomi global.
Sejak awal tahun 2024, ketika Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menyetujui 11 ETF spot Bitcoin, partisipasi investor institusi telah meningkat secara signifikan. Di antara mereka, iShares Bitcoin Trust (IBIT) dari BlackRock telah melampaui $50 miliar dalam aset hanya dalam 11 bulan, menjadikannya salah satu penerbitan ETF yang paling sukses dalam sejarah. Keberhasilan ETF ini telah menarik arus dana yang substansial, semakin mendorong harga Bitcoin.
Pada April 2024, Bitcoin akan menyelesaikan pemotongan hadiah blok keempatnya, mengurangi hadiah blok dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC. Secara historis, peristiwa pemotongan hadiah cenderung mendorong harga Bitcoin naik di tahun berikutnya. Pemotongan hadiah ini semakin membatasi pasokan Bitcoin, meningkatkan kelangkaannya dan memberikan dukungan untuk harga.
Pada bulan Maret 2025, Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif untuk mendirikan Cadangan Bitcoin Strategis AS, yang menggabungkan Bitcoin ke dalam aset cadangan nasional. Pemerintah AS memegang sekitar 207.189 BTC, menjadi pemegang nasional terbesar di dunia. Langkah ini tidak hanya meningkatkan legitimasi Bitcoin tetapi juga mendorong negara lain untuk mempertimbangkan menggabungkan Bitcoin ke dalam aset cadangan mereka.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang semakin meningkat, Bitcoin telah menjadi aset lindung nilai yang disukai terhadap inflasi dan depresiasi mata uang. Federal Reserve AS (Fed) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada awal 2025, tetapi pasar mengantisipasi hingga dua pemangkasan suku bunga sebelum akhir tahun, yang semakin meningkatkan daya tarik Bitcoin.
Banyak analis memiliki sikap optimis terhadap kinerja harga Bitcoin di masa depan:
Prediksi ini didasarkan pada beberapa pertimbangan seperti peningkatan adopsi institusional, pengurangan pasokan, dan faktor-faktor makroekonomi.
Meskipun pandangan optimis, Bitcoin masih menghadapi risiko berikut:
Mulai perdagangan spot BTC segera:https://www.gate.com/trade/BTC_USDT
Mengingat semua faktor, Bitcoin menunjukkan momentum naik yang kuat pada tahun 2025, didorong oleh partisipasi investor institusi, dukungan kebijakan, pasokan yang berkurang, dan faktor makroekonomi yang secara kolektif mendorong harga Bitcoin lebih tinggi. Meskipun ada risiko, posisi Bitcoin sebagai emas digital semakin menguat, dan perkembangan masa depannya patut ditunggu.
Pada akhir Mei 2025, harga Bitcoin (BTC) telah melampaui $110,000, mencetak titik tertinggi historis baru, dengan rentang fluktuasi intrahari antara $107,083 dan $109,057. Kenaikan ini terutama dipicu oleh berbagai faktor, termasuk inflow modal institusional, kebijakan yang menguntungkan, efek halving, dan ketidakpastian lingkungan makroekonomi global.
Sejak awal tahun 2024, ketika Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menyetujui 11 ETF spot Bitcoin, partisipasi investor institusi telah meningkat secara signifikan. Di antara mereka, iShares Bitcoin Trust (IBIT) dari BlackRock telah melampaui $50 miliar dalam aset hanya dalam 11 bulan, menjadikannya salah satu penerbitan ETF yang paling sukses dalam sejarah. Keberhasilan ETF ini telah menarik arus dana yang substansial, semakin mendorong harga Bitcoin.
Pada April 2024, Bitcoin akan menyelesaikan pemotongan hadiah blok keempatnya, mengurangi hadiah blok dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC. Secara historis, peristiwa pemotongan hadiah cenderung mendorong harga Bitcoin naik di tahun berikutnya. Pemotongan hadiah ini semakin membatasi pasokan Bitcoin, meningkatkan kelangkaannya dan memberikan dukungan untuk harga.
Pada bulan Maret 2025, Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif untuk mendirikan Cadangan Bitcoin Strategis AS, yang menggabungkan Bitcoin ke dalam aset cadangan nasional. Pemerintah AS memegang sekitar 207.189 BTC, menjadi pemegang nasional terbesar di dunia. Langkah ini tidak hanya meningkatkan legitimasi Bitcoin tetapi juga mendorong negara lain untuk mempertimbangkan menggabungkan Bitcoin ke dalam aset cadangan mereka.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang semakin meningkat, Bitcoin telah menjadi aset lindung nilai yang disukai terhadap inflasi dan depresiasi mata uang. Federal Reserve AS (Fed) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada awal 2025, tetapi pasar mengantisipasi hingga dua pemangkasan suku bunga sebelum akhir tahun, yang semakin meningkatkan daya tarik Bitcoin.
Banyak analis memiliki sikap optimis terhadap kinerja harga Bitcoin di masa depan:
Prediksi ini didasarkan pada beberapa pertimbangan seperti peningkatan adopsi institusional, pengurangan pasokan, dan faktor-faktor makroekonomi.
Meskipun pandangan optimis, Bitcoin masih menghadapi risiko berikut:
Mulai perdagangan spot BTC segera:https://www.gate.com/trade/BTC_USDT
Mengingat semua faktor, Bitcoin menunjukkan momentum naik yang kuat pada tahun 2025, didorong oleh partisipasi investor institusi, dukungan kebijakan, pasokan yang berkurang, dan faktor makroekonomi yang secara kolektif mendorong harga Bitcoin lebih tinggi. Meskipun ada risiko, posisi Bitcoin sebagai emas digital semakin menguat, dan perkembangan masa depannya patut ditunggu.