Menurut survei terbaru Reuters, kekhawatiran tentang prospek ekonomi AS semakin meningkat, yang mendorong sebagian besar ekonom untuk menyesuaikan harapan mereka terhadap kebijakan moneter The Federal Reserve (FED). Hasil survei menunjukkan bahwa lebih dari enam puluh persen responden percaya bahwa The Federal Reserve (FED) akan memangkas suku bunga untuk pertama kalinya pada bulan September tahun ini, angka ini meningkat dibandingkan bulan lalu.
Secara spesifik, di antara 110 ekonom yang disurvei, 67 orang (sekitar 61%) memperkirakan bahwa The Federal Reserve (FED) akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada bulan September, sehingga berada di kisaran 4,0%-4,25%. Ekspektasi ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan hasil survei bulan Juli. Sementara itu, masih ada 42 ekonom yang bersikap hati-hati, berpendapat bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin akan tetap mempertahankan suku bunga tidak berubah.
Perlu dicatat bahwa lebih dari 60% responden memperkirakan bahwa tahun ini The Federal Reserve (FED) akan melakukan satu hingga dua kali penurunan suku bunga. Pandangan ini sebagian besar konsisten dengan hasil survei bulan lalu, mencerminkan bahwa para ekonom semakin sejalan dalam penilaian mereka terhadap arah kebijakan The Federal Reserve (FED). Namun, mengenai tingkat suku bunga dana federal pada akhir 2025, para ahli belum mencapai konsensus, menunjukkan bahwa masih ada ketidakpastian dalam prospek ekonomi jangka menengah dan panjang.
Selain itu, survei juga menyangkut masalah independensi The Federal Reserve (FED). Sekitar 68% responden percaya bahwa independensi lembaga tersebut tidak akan terpengaruh secara serius selama sisa masa jabatan ketua The Federal Reserve (FED) saat ini. Hasil ini mencerminkan, dalam beberapa hal, kepercayaan pasar terhadap kemampuan The Federal Reserve (FED) untuk mempertahankan independensi kebijakan.
Secara keseluruhan, hasil survei ini mengungkapkan pandangan terbaru para ekonom mengenai arah kebijakan moneter Amerika Serikat, sekaligus mencerminkan kekhawatiran mereka terhadap kondisi ekonomi. Dengan semakin dekatnya pertemuan The Federal Reserve (FED) pada bulan September, pasar akan memperhatikan sinyal kebijakan dari The Federal Reserve (FED) dan potensi dampaknya terhadap pasar keuangan global.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GasFeeAssassin
· 21jam yang lalu
Apa penurunan suku bunga, semuanya adalah bunga di cermin.
Lihat AsliBalas0
CodeAuditQueen
· 21jam yang lalu
Prediksi ahli juga tidak dapat diandalkan seperti kerentanan reentrancy.
Menurut survei terbaru Reuters, kekhawatiran tentang prospek ekonomi AS semakin meningkat, yang mendorong sebagian besar ekonom untuk menyesuaikan harapan mereka terhadap kebijakan moneter The Federal Reserve (FED). Hasil survei menunjukkan bahwa lebih dari enam puluh persen responden percaya bahwa The Federal Reserve (FED) akan memangkas suku bunga untuk pertama kalinya pada bulan September tahun ini, angka ini meningkat dibandingkan bulan lalu.
Secara spesifik, di antara 110 ekonom yang disurvei, 67 orang (sekitar 61%) memperkirakan bahwa The Federal Reserve (FED) akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada bulan September, sehingga berada di kisaran 4,0%-4,25%. Ekspektasi ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan hasil survei bulan Juli. Sementara itu, masih ada 42 ekonom yang bersikap hati-hati, berpendapat bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin akan tetap mempertahankan suku bunga tidak berubah.
Perlu dicatat bahwa lebih dari 60% responden memperkirakan bahwa tahun ini The Federal Reserve (FED) akan melakukan satu hingga dua kali penurunan suku bunga. Pandangan ini sebagian besar konsisten dengan hasil survei bulan lalu, mencerminkan bahwa para ekonom semakin sejalan dalam penilaian mereka terhadap arah kebijakan The Federal Reserve (FED). Namun, mengenai tingkat suku bunga dana federal pada akhir 2025, para ahli belum mencapai konsensus, menunjukkan bahwa masih ada ketidakpastian dalam prospek ekonomi jangka menengah dan panjang.
Selain itu, survei juga menyangkut masalah independensi The Federal Reserve (FED). Sekitar 68% responden percaya bahwa independensi lembaga tersebut tidak akan terpengaruh secara serius selama sisa masa jabatan ketua The Federal Reserve (FED) saat ini. Hasil ini mencerminkan, dalam beberapa hal, kepercayaan pasar terhadap kemampuan The Federal Reserve (FED) untuk mempertahankan independensi kebijakan.
Secara keseluruhan, hasil survei ini mengungkapkan pandangan terbaru para ekonom mengenai arah kebijakan moneter Amerika Serikat, sekaligus mencerminkan kekhawatiran mereka terhadap kondisi ekonomi. Dengan semakin dekatnya pertemuan The Federal Reserve (FED) pada bulan September, pasar akan memperhatikan sinyal kebijakan dari The Federal Reserve (FED) dan potensi dampaknya terhadap pasar keuangan global.